Satu Tahun Kami

by - April 13, 2016



Assalamu'alaikum
Bismillahirahmanirahim ..

12 April 2016, 
Moment Satu Tahun ini dibuat nyess karena si tuan pulang kantor ganteng banget pake jas sama dasi kayak pas datang waktu selesai akad nikah, pake bawa bunga sama kue plus sempet-sempetnya nya nasyid 'Mahligai Cinta' lagi :") , sementara nona nya lagi kumel gak sempet dandan karena lemes. Liat suaminya ganteng, aku merasa nyesel gak dandan buat kepulangannya kerumah, padahal biasanya nyempetin diri walaupun sekedar pake minyak wangi, karena meriang banget lagi radang sama flu. Akhirnya singkat padat dandan sebentar, cari baju sederhana ala hilma cuma buat mengabadikan moment ini :"), sorry for the blurry pic ..hehe . This my Love story that Allah give to me ^^








Satu Tahun, angka yang masih sangat muda untuk dibilang berpengalaman dalam berumah tangga. Satu Tahun saling mengenal, saling melengkapi, saling mengisi. Perjalananku dengannya indah menurut versiku pribadi, hal-hal sederhana yang ia lakukan seperti mengucap kata Terimakasih disetiap hal yang kulakukan untuknya, Berkata mesra sebelum tidur atau sebelum aktivitasnya membuat seorang wanita yang penuh fantasi sepertiku merasa dihargai dan disayangi .

Alhamdulillah A'ala Kulli Hal, Terimakasih Ya Rabb untuk Satu Tahun Pernikahan Kami :) . Walaupun postingnya sedikit terlambat, tulisan ini ku tujukan special untuk Imamku yang sudah bersedia sama-sama belajar dan berjuang hidup denganku. Banyak hal-hal yang membuat kami akhirnya makin dewasa dalam hal rumah tangga. Pertanyaan seputar rumah tangga yang dilontarkan oleh teman-teman yang sedang dalam proses menikah baru bisa kami jawab setelah kami merasakannya.

Sharing sedikit yaa, menikah itu memerlukan ilmu, hanya saja ada ilmu yang tidak bisa kita dapatkan sebelum kita masuk langsung ke dunia pernikahan. Sama hal nya dengan ilmu-ilmu yang kita dapatkan di sekolah atau di kampus, ada yang bisa kita terapkan saat bekerja ada juga yang tidak, bahkan kita akan banyak menemukan ilmu-ilmu baru saat sudah masuk didunia nyata dalam bekerja, ya kan?

Aku punya teori dalam prinsip pernikahanku, selama aku dan pasanganku punya keinginan terus berusaha untuk dekat dengan-NYA dan memaknai bahwa hidup ini akan terus berproses setiap harinya, lalu istiqomah dengan prinsip itu. Prakteknya pake bumbu Syukur dan Sabar. Jika itu berjalan, yang sulit akan terasa lebih mudah, yang tidak biasa jadi biasa karena berusaha belajar jadi bisa, dan lain-lainnya.

Ingat doa untuk pengantin ? "Barakallahu laka wa baraka 'alaika wa jama'a bainna kumma fiil khair - Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang mahupun susah dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan" .  Mengutip sedikit isi buku bahagia merayakan cinta oleh  Salim A. Fillah :
Saat mereka mendoakan,"Baarakallahu laka….". Kubisikkan padamu,” Cintamu, sehangat ciuman bidadari…". Kau menjawab,"Ada barakah di kala bidadari cemburu padamu."
Ketika mereka meminta lagi pada Allah, “Wa baarakallahu ‘alaika…”. Lirikanmu menyelisik hatiku, "Dalam badai, dekap aku lebih erat!". “Bersama barakah, masalah akan menguatkan jalinan", begitu kau kuyakinkan. Lalu mereka menutup,"Wa jama’a bainakuma fii khaiir…". Maka tangan kita saling berpaut dan jemarinya menyatu, "Genggam tanganku, rasakan kekuatan cinta!"Maka sempurnalah tiga perayaan cinta, ya sebuah perayaan cinta yang murni, yang dibungkus dengan ketaatan kepada-NYA.

Jadi cinta itu hadir bukan hanya dengan proses kesenangan, bahkan badai yang menerjang akan jadi kebahagiaan saat kita harap keberkahan mengalir didalamnya, kemudian tambah rekatlah cinta kita pada Imam terbaik pilihan-NYA. Itulah sedikit bocoran cara kami menghadapi Satu Tahun perjalananku pernikahan, dengan lika-liku nya. Semoga bisa istiqomah dengan prinsip kami itu dan tahun-tahun berikutnya akan jadi lebih indah, tambah indah, dan terus indah bersama-sama membangun sebuah rumah yang bisa jadi modal untuk membangun Istana di syurga-NYA :). semoga tulisannya bermanfaat .


Be Better

Hilma Herzegovina

You May Also Like

0 comments