Desember Punya Cerita (Part 2)

by - Juni 22, 2017



Assalamu'alaikum wr wb
bismillahirahmanirahim

Lama sekali jari jemari ini tidak berjumpa dengan keyboard dan blog ini,
rutinitas jadi ibu baru belum bisa bersahabat denganku karena 'hectic' nya bermain dan bermanja dengan buah hati karuniaNYA.
Tapi kerinduan akan menulis memuncak, akhirnya mencoba membuka draft blog kemudian mengetik (sambil tiap menit nengok anak tidur) haha .

Sebelum bercerita tentang serunya jadi ibu dan hikmah2 hidup lainnya, aku mau habiskan dulu cerita tentang Desember Punya Cerita . Part 2 ini sebenarnya sudah sering aku ceritakan, lagi lagi tentang kisahku menemukan Imam pilihanNYA.
Plis jangan baper kalo aku cerita soal ini yaa (ge er), tapi aku cerita ini 'lagi' lebih untuk mengingat hadiahNYA yg diberikan padaku atas apa2 yg sudah aku tempuh di hidup ini..
Langsung aja to the point ke ceritanya yaa..

Desember Punya Cerita Part 2 kali ini jatuh pada tahun 2014 . Cerita Desember kali ini lagi-lagi menambah dewasa di fase hidupku. Desember ini aku dihadapkan pada biodata seorang pria yang berniat meminangku. Jika aku hanya berfikir soal kesedihanku, rasanya enggan untuk menerima biodata tersebut, tapi abi dan ummi mengajarkanku untuk fight dalam hidup ini.

Aku ingat perbincanganku dengan kedua orangtuaku di 10 malam terakhir ramadhan 1435 H. Aku memberanikan diri untuk mengutarakan perencanaan hidupku, salah satunya rencana untuk menikah. Ku ungkapkan kegundahan hatiku, aku merasa dengan menikah bisa jadi akan menambah semangat ibadahku, menambah fase kedewasaanku. Ma sya Allah, doaku diijabah pada Desember di tahun yang sama saat aku mengutarakan niatku tersebut.

Allah menghibur sekaligus mengujiku dengan datangnya pria yang ingin menggenapkan agamanya denganku.
Desember ini berhikmah besar lagi, doa ku di penghujung ramadhan mencair, aku kembali YAKIN yang abi ajarkan kepadaku tentang ibadah dan tabungan doa itu membuat hidup ini jauh lebih mudah.

Baru akhir September lalu aku aku merasa kesedihan yang mendalam karena Allah panggil Adik sepupuku, plus aku harus belajar bersabar tingkat tinggi karena suatu hal saat itu (baca : http://hilmaherzegovina.blogspot.co.id/2014/09/kehilangan.html) . Sekarang aku harus hadapi proses yang menentukkan jalan hidupku jauh kedepannya.

Proses ku dengan pria tersebut sampai pada tahap ta'aruf di Desember ini. Awalnya pengenalan hanya lewat orangtuaku, kemudian kami lanjut bertemu dan bertatap secara langsung setelah belasan tahun gak ketemu. Dalam proses itu kami berusaha untuk mengakrabkan diri, aku coba untuk tidak salting begitupun ia. Karakter 'pendiam' yang beberapa orang ceritakan tak nampak darinya. Aku merasa terbuka bertanya tentang visi misi hidupnya karena ia pun tak malu untuk bertanya padaku. Tak kami bisa lupakan sampai sekarang peristiwa itu, malah sering jadi senjata kami dalam mencairkan suasana hati yang sedang tidak baik .

Proses malam itu mengantarkan ku pada kehidupan sekarang, pria yang membuat desember 2014 ku lebih bercerita kini mewarnai setiap bulanku setiap hari dalam hidupku. Bukan cerita romantis yang mulus tapi cerita perjuangan untuk jadi lebih baik di setiap episode hidupku dan hidupnya.

So, stay positive di setiap ujian yg Allah beri, Siapa tau itu bisa jadi tabungan kita untuk dapat hadiahNYA di kemudian hari atau langsing di Syurga nanti. Oh ya, mumpung Ramadhan belum meninggalkan kita, -Jangan Kasih Kendor-, terus berdoa minta ampunanNYA dan doa tentang apa2 yang jadi keinginanmu dikemudian hari.  Sampai ketemu di cerita Desember berikutnya 😄


Be Better,

Hilma Herzegovina

You May Also Like

0 comments