• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise
facebook instagram pinterest

Herz Story




Asalamu'alaikum wr wb

Bismillahirahmanirahim


Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi penghafal .Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”” (HR. Muslim).

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Sawbersabda:  “Penghafal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah karamah. Kemudian Al Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan”  (HR. Tirmidzi, hadits hasan {2916}, Inu Khuzaimah, Al Hakim, ia menilainya hadits shahih).



Pagi yang meneduhkan ini, Jum'at 8 muharram 1436 H keluarga suami ku mendapat kabar yang membahagiakan,
adik kami Mumtaziah Salamah ,biasa kami panggil ade Zia, 
menyelesaikan setoran hafalan 30 juz nya dalam program Mukhayam dari sekolahnya.
Mendengar berita nya bulu kuduk merinding, hati ku bergetar, tak terasa air mata juga menetes.. Allahuakbar ! 

Betapa keinginan menghafal Al-qur'an menjadi impian setiap muslim. Allah beri kesempatan indah itu untuk adik kami tercinta, walau bukan adikku secara langsung tapi kurasakan kebahagiaan yg mendalam . Zia jadi inspirasi kami sekarang, untuk lebih mendekat pada-Nya lewat Al-Qur'an.

Sudah terbayang bahagia Ummi Abi mertua ku saat ini. Aku pun ingin membahagiakan Ummi Abi ku, bukan dengan dunia yang jelas tak pernah puas walaupun aku sudah menggenggamnya, tapi dengan ibadah dan akhlak ku.

Ya Rabb, Engkau yang tau isi-isi hati ini. Seperti adik Zia, aku pun ingin ..
Semoga Allah beri kami kesempatan  untuk Menghafal, Mempelajari, Mengamalkan Al-Qur'an sebelum Izrail mengucapkan salamnya ..

untuk adik kami Mumtaziah Salamah. Barakallahufiik zia, semoga hafalannya bisa terus dipertahankan hingga jadi syafaat dan penerangmu, Ummi Abi, Saudara-saudara di Akhirat Kelak.









Share
Tweet
Pin
Share
No comments





Bismillahirahmanirahim
Asalamu'alaikum wr wb 

Sudah lama inginku tuangkan kisah yang selalu membuatku tersenyum disaat mengingatnya.
Kisah yang selalu jadi penyemangatku dalam pembaruan niat ku dalam menikah.
Kisah ini kutuangkan dalam rangka untuk berbagi, jika bisa menjadi inspirasi aku hanya berharap menjadi amal jariyahku nanti. Kisah ini tentang proses ku menikah dengan suamiku.
Banyak orang yang bertanya , loh kok bisa menikah secepat ini? Kok mau menikah sementara baru mengenal karakternya beberapa bulan saja ? yakin menikah semuda ini ?
Akan ku jawab pertanyaan-pertanyaan itu disini  

Berawal dari perbincanganku dengan kedua orangtua ku di 10 malam terakhir ramadhan 1435 H. Aku memberanikan diri mengutarakan perencanaan hidupku salah satu nya rencana untuk menikah.
Ku ungkapkan kegundahan hatiku tentang hidupku yang kurasa sudah siap masuk di fase hidup yang lebih dewasa, yaitu pernikahan.

Perbincangan semakin mendalam, pertanyaan dengan siapa dan kapan aku ingin menikah terlontar dari orangtua ku. Jawabanku belum tau ? ya, aku mengutarakan perencanaan ini untuk berdiskusi tanpa tau dengan siapa dan kapan aku merealisasikan perencanaanku tersebut, ungkapan ini hanya agar 2 belahan jiwaku tau apa yang sedang putri nya rencanakan di masa depan, terlebih meminta doa dan restu mereka. Jawaban mereka adalah “teruslah mendekap padaNYA, Jika Saatnya tiba, akan hadir seorang pemuda yang Allah datangkan untukmu , untuk menemani langkahmu menuju cintaNYA”. Selebihnya aku sandarkan rencana ku pada Allah, ikhtiar ku memperbaiki diri. Ku rekatkan kening dalam sujud , malam laitul qadr ini jadi lahan ku untuk mendekapNYA.



Proses memperbaiki diri bukan lah hal yang mudah. Sebagaimana yang tertulis dalam Al-qur’an bahwa syaitan akan terus menggoda anak keturunan Nabi adam untuk menjauh denganNYA. Bahkan aku sempat merasa jatuh dan tidak lagi memikirkan hal-hal tentang menikah karena rasa kehilangan adik sepupuku yang Allah panggil begitu cepat. Tapi Allah melindungiku, aku segera bangkit dan memulai lagi proses memperbaiki diri, berhijrah kearah yang lebih baik . Hingga suatu hari, terjadi diskusi antara aku dengan murrobiyahku tentang sesuatu hal yang berkenaan dengan proses ta’aruf.
Malam itu, tak biasanya murobbiah ku memintaku untuk berkunjung kerumahnya. Aku pun menyempatkan diri memenuhi permintaannya.

Oh iya, Sebelum aku berlanjut dengan kisahku, sedikit ku jelaskan apa arti murobbiah, murobbiah adalah seorang mentor dalam dunia tarbiyah. Aku hidup dalam lingkungan islami yag kental dengan tarbiyah (pendidikan) agama. Salah satu bentuk tarbiyah adalah rutinitas kami mengaji yang kami sebut Halaqoh/Liqo. Lingkungan ini yang banyak membentuk karakter ku, karakter yg di desain untuk mendekat kepadaNYA yang juga mengikat ukhuwah (tali persaudaraan).

Melanjutkan kisahku, di Malam penghujung tahun 2014 Murobbiyahku memberi kabar yang bisa membuat jantungku  berdegup kencang, mengubah perjalanan hidupku, dan menuntutku untuk lebih banyak introspeksi dan mendekatkan diri kepada-Nya. Ditangan Murobbiyahku ada CV seorang pemuda bernama Kholish Abdulhaq yang berniat menggenap-kan separuh agama. Aku tak mau gegabah, tak mau salah langkah. Kuterima sedikit biodata tentang Bang Kholish ini, Seorang pemuda yang banyak ditempa liku-liku kehidupan, yang membentuk kepribadiannya dari “nothing menjadi something”. Hatiku langsung bertanya , Ya Rabb inikah pilihanMU untukku?

Langkah awal ku setelah mendapat berita ini adalah istikharah, meminta petunjukNYA. Setelah itu secepatnya aku berbagi cerita dengan orangtuaku. Bagiku Abi dan ummi adalah bentengku. Tak ada rahasia antara kami, kepada merekalah pertama kali berita ini ku sampaikan. Orangtua ku meminta ku untuk istikharah dan mempelajari betul biodata dan karakternya. 

Sambil istikharah, yang kulakukan adalah mencari tau tentang pemuda ini melalui banyak media. Sejak namanya muncul aku langsung ingat bahwa Bang Kholish adalah teman SD ku, hanya saja dia kemudian pindah saat kelas 6 . aku hanya mengenal namanya, sejak kecil kami bukan yang sering bermain bersama. Terakhir bertemu dengannya, ya saat kelas 5 sd . beruntung murobbiyah ku dekat dengan ibu nya Bang Kholish, jadi aku sedikitnya punya banyak info melalui beliau.

Setelah istikharah dan mendapatkan hati ini tenang, dan banyak hal positif dari pemuda ini, aku lanjutkan proses ini kepada ayahku, beliau lah benteng pertamaku. Kupersilahkan Bang kholish untuk bersilaturahim dengan cinta pertama ku itu. Karena dari awal aku niatkan untuk menjalani proses yang syar’i, komunikasiku dengan Bang Kholish selalu diperantarai dengan murobiyahku.

Sampailah Bang Kholish pada abi dan ummi ku. Kutitipkan beberapa pertanyaan untuk Bang Kholish melalui abi, kupercayakan orangtuaku dalam mengulik karakter Bang Kholish. Aku cukup tersentuh dengan keberanian nya untuk segera datang bersilaturahmi secara pribadi dengan Orangtua ku. Walau tanpa bunga ataupun cokelat, tapi Bang Kholish datang menemui orangtuaku dulu bukan menemui ku, tanda dari keseriusannya untuk menikah, bukan pacaran.


Tanda-tanda baik kuperoleh dari hasil pertemuan Bang Kholish dengan orangtua ku. Abi dan Ummi memang sudah cukup kenal dengan Orangtua  Bang Kholish juga lingkungannya. Abi dan Ummi meminta ku untuk terus istikharah dan mendekat kepadaNYA. Abi juga menyampaikan hadits tentang datangnya pemuda soleh yang ingin melamar seorang gadis : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam  bersabda: “Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.”

(HR at - Tirmidzi dan Ahmad).

Restu sudah terlihat , Orangtua ku terus mengarahkan ku pada proses ini. Mereka tidak ingin permata nya gegabah dalam menentukan pendamping , sesorang yang akan bertanggung jawab atas hidupku setelah menikah. Berbekal Restu dan doa Orangtuaku, aku memantapkan hati untuk melakukan ta’aruf, perkenalan langsung (bertatap muka) dengan calon imam ku saat itu. Tentu dengan didampingi murobbiayah dan murobbi Bang Kholish.

Nah, disinilah letak perbedaan di jodohkan dengan ta’aruf, Kalo dijodohkan aku tidak punya pilihan proses, mau atau ga mau ya harus ikut apa kata orangtua.
kalo ta'aruf , berawal dari niat yg memang ingin menikah (bukan cuma main2), ku pelajari data diri calon imamku , lalu aku berkenalan secara syar'i dengannya, kemudian pelajari tentang kedekatannya dengan Allah, kemudian istikharah , lalu mantapkan hati :) .
 

Masih di penghujung tahun 2014, Aku mantapkan hati untuk berproses lebih jauh lagi dengan Bang Kholish, ta’aruf dengannya. Malam itu malam selasa, malam yang selalu jadi kenangan indah aku dan suamiku saat ini. Untuk pertama kalinya setelah belasan tahun kami bertemu kembali. Kami berusaha untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan yang masih menjadi gundah di hati kami.
Sesekali aku curi-curi waktu untuk melihat wajahnya, dia pun begitu. Hal seperti itu diperbolehkan dengan niat mengetahui rupa calon pendamping kita. Karakter introvertnya dan karakter extrovertku terungkap malam itu. Visi Misi aku dan Bang Kholish diungkapkan malam itu, perencanaan-perencanaan hidup dijelaskan setelah malam itu melaui perantara murobiyahku. Aku dan Bang Kholish untuk berkomitmen untuk tidak saling berkomunikasi secara langsung selama proses kami ini.

Singkat cerita, istikharah ku berlanjut. Proses yang baik, hati yang tenang dan mantap membuatku memutuskan untuk menerima Bang Kholish sebagai calon Imam ku. Selanjutnya Orangtua dan keluarga Bang Kholish datang bersilaturahim kerumah bertemu dengan orangtua dan keluarga ku. Malam pertemuan itu hanya untuk berbincang-bincang , saling mendekatkan antara 2  keluarga.

Khitbah (Lamaran) kami diputuskan pada tanggal 8 Februari 2015. Tak banyak yang tau proses ku, dan tak banyak yang kuberitahu tentang proses ini. Kenapa ? setiap orang dan keluarga punya cara masing-masing untuk hidupnya. Cara ku ini adalah ikhtiar agar tak banyak pengaruh manusia dalam menentukan pendamping hidup, focus mendekatkan diri dengan Sang pemilik hati. Tapi bukan berarti aku tidak belajar, aku juga belajar dari orang-orang terdekat ku. Aku menjaga hati dua keluarga yang masih sama-sama berikhtiar dalam menyatukan dua insan.
Setelah khitbah, penantian ku akan genapnya separuh agaa ku makin dalam. Banyak hal-hal yang membuat aku was-was, kalo orang sebut Pre Wedding Syndrome. Tapi orangtua ku terus mengingatkan ku untuk selalu mendekat denganNYA sampai akhir. Perjalanan menuju pernikahan pun banyak rintangannya, salah satu nya harus mengundur tanggal pernikahan karena amanah ayahku pada pekerjaannya yang tidak bisa ditunda.

12 April 2015, senyum ku pagi itu tidak bisa merekah kata orang-orang disekitarku. Tangis ku pecah saat proses meminta izin menikah pada ayahku. Jantung ku berdegup sangat keras saat  dilafazkannya ijab-qabul yang berakhir pada doa pernikahan oleh undangan yang datang. Setelah itu, Laki-laki ku menjemputku dengan senyum merekah, kusambut dengan senyuman, kuraih dan kucium tangan nya. Dia memegang kepala ku kemudian berdoa didekat keningku.

Hari itu aku dan dia berubah menjadi kami, kami melangkah , menginvestasikan diri untuk sesuatu yang besar, menuju syurgaNYA. Hari itu, kami baru bisa berkomunikasi secara pribadi, baru bertukar no hp. hari itu adalah hal yang membuat kami merasa betapa indah perjuangan proses kami saat itu.

Saat ini kami lewati hari dengan terus belajar memperbaiki diri, Mudah atau Sulit kan tergantung bagaimana kita menjalaninya, SABAR dan SYUKUR jadi komitmen kami . Belajar memahami pribadi masing-masing jadi hal seru, karenanya proses pemahaman jadi seni sendiri dalam pernikahan.

Alhamdulillah, Allah kasih kado terindah berupa kelengkapan Agama. Allah buat ku merasakan jatuh cinta setiapa hari dengan Imam pilihanNYA.  Aku berharap kalian bisa merasakan hal yang sama. Merasakan bagaimana indahnya berproses hidup dengan caraNYA. Jadi sudah siap untuk berhijrah jadi yang lebih baik dimataNYA?  bersiap untuk hadirnya sosok Imam yang bisa mencintai kita karena kecintaan dia dengan Rabb nya. 


 I’ll be waiting for your great story
Jazakumullahu khair


With love,
Hilma Herzegovina
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Tak puas nya seorang makhluk terhadap bentuk fisik diri nya atau pasangan nya membuat banyak makhluk merasa selalu kurang puas akan hidupnya.

Allah menciptakan manusia 100% pada setiap ciptaanNYA, kehendakNYA yg menciptakan seberapa besar persen nan untuk masing2 bagian di hidup makhlukNYA.
Ada yg berlebih di fisik, tapi tidak secara mental. Ada yg berlebih di mental, tapi tidak secara fisik. Ada yg balance, tapi tidak secara IQ. Dan lain2, berbagai macam pembagiannya .

Kalo kata syukur benar2 diterapkan, lalu mengapa sering mengatakan kata 'andai'?
Andai aku/kamu setinggi ini, andai aku/kamu seputih ini, andai aku/kamu sepintar ini.

Hmm, namanya juga manusia ,
Ga luput dari khilaf, termasuk aku yg punya banyak kekhilafan. Mungkin salah satu kekhilafan nya dengan menulis artikel ini.

Let's focus on your goal in this world (to go to jannah) . no matter what people say (whover he/she, even your parents,couple,brother-sister) that make you sad , just let it go and love them back ..

Allah itu dekat dan melekat, bukan seperti manusia yg dekat tapi terkadang beranjak.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments








“…dan balasan kejelekan itu adalah kejelekan pula, namun siapa yang memaafkan dan memperbaiki (hubungannya), maka pahala baginya di sisi Allah. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang dhalim. “(QS Asy Syura 40)


Banyak alasan untuk merasa benar, banyak bukti jika diri ini lah yang harus nya menerima permintaan maaf,Banyak cara untuk membenci, bahkan banyak jalan untuk jadi mendendam . 

Pertanyaannya , untuk itu kah hidup ini ? 

Aku pernah bilang bahwa sabar itu jauh lebih indah walau pada awalnya membuat seluruh tubuh ini sakit, sangat sakit . Kemarahan awal adalah bentuk wajar dari sebuah ekspresi hidup manusia yang merasa tersakiti . ada saat dimana kemarahan dapat disembunyikan ada saat kemarahan sudah tidak bisa dikendalikan.

Kembali ke pertanyaan awal, untuk itu kah hidup ini ? untuk menunggu permintaan maaf atau bahkan membenci ?

Aku sekarang kembali sadar bahwa tujuan hidupku adalah kembali padaNYA dalam keadaan seperti aku dilahirkan , lalu kenapa sibuk untuk menunggu permintaan maaf atau membenci orang yang menyakitiku? Sepertinya meminta maaf padaNYA karena emosi yang berlebihan ini jauh lebih penting. 
Tak ada yang tahu hati-hati manusia,Sulit memang pada awalnya untuk membuka pintu hati ini kembali saat perasaan sudah tidak bisa menembus logika, saat rasanya aku lah yg terbukti benar dan orang lain yang salah.

Tapi lagi-lagi Kasih Sayang Rabb ku begitu luas padaku, sudah IA pilihkan waktu sulit untukku saat aku sudah bersama sesorang yang kini mampu melogikakan hatiku,. Kurasa bukan hanya aku, setiap hambaNYA diberikan kesenangan dan kesedihan disaat yang terbaik bagiNYA.
Sekarang kembali mengingat tentang perspektif akan , kenapa hidup seperti ini? Kenapa sulit cobaan ini? Kenapa? kenapa? KENAPAA?? Mulai diubah kembali.. kehidupan yang sulit itu perspektif kita, bagaimana dengan perspektif orang yang melihat kita atau bahkan dengan perspektifNYA?

Perspektif hidup bahagia pun harus kita intropeksi, jangan-jangan hanya kita yang merasa bahagia sementara orang lain merasa terluka karena kebahagiaan kita , atau terlebih bahagianya kita tidak membuat ALLAH senang , na’udzubillahimindzalik.

Forgive and forget , Allah will give you more smile if you do it , in sya Allah :)

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

The Author

The Author
Salam. I'am Hilma Herzegovina who try to be meaningful for other. Welcome to my blog and i'ts happy to sharing with you ^^

IHBLOGGER

IHBLOGGER

Follow Us

  • facebook
  • instagram
  • youtube

Arsip Blog

  • ►  2018 (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2017 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2016 (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
  • ▼  2015 (8)
    • ▼  November (3)
      • Inspirator muda kami
      • Menggapai Ridho-Nya
      • ber-Andai
    • ►  Agustus (1)
      • Terbukanya Pintu Hati
    • ►  Juni (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2014 (7)
    • ►  Desember (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2013 (11)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (6)
  • ►  2012 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
  • ►  2011 (16)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2010 (16)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2009 (33)
    • ►  Desember (9)
    • ►  November (14)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juli (8)
  • ►  2008 (1)
    • ►  Desember (1)

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Total View Page

free counter

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates