Musuh Besar
Continue ..
ini bab yang bikin gw mau merangkum isi buku ini ..
soal hawa nafsu ..
banyak kegalauan hidup soal ini , ini lah musuh terbesar di hidup gw ..
perjuangan untuk melawan nya sungguh amat membutuhkan
jiwa besar dan hati yang lapang
jiwa besar dan hati yang lapang
butuh kedekatan yg ekstra dekat untuk mengalahkannya ..
"Yaa muqallibal qulub tsabbit qolbi a'laa dinik"
"Wahai dzat yang membolak-balikkan hati ,teguhkanlah hatiku dia atas agama-MU"
semoga dengan membaca dan meresapi bacaan ini ,
kita bisa lebih sanggup melawan hawa nafsu kita :)
kita bisa lebih sanggup melawan hawa nafsu kita :)
enjoy the review ^_-
ü Saya Harus Mampu Mengalahkan Nafsu Saya
Dalam
kehidupan, manusia terlibat pertikaian abadi dengan nafsu dirinya sampai
berhasil menguasainya atau dikuasai olehnya. Atau, ia tetap berada dalam
pertikaian dan mengalami kekalahan atau kemenangan secara bergiliran sampai
kematian datang menjemputnya. Dalil nya : Asy-Syams: 7-10 .
1. Dalam menghadapi hawa nafsu, manusia terbagi menjadi 3 kelompok.
Kelompok pertama, mereka ialah yang dapat mengalahkan nafsunya. Mereka adalah
orang-orang yang maksum.
Kelompok kedua, orang yang dikuasai nafsunya. Akibatnya ia sangat berorientasi dunia dan
tunduk kepada materi. Golongan seperti ini dijelaskan oleh Allah dalam firman-NYA pada surah Al-Jatsiyah:23
Kelompok ketiga, adalah orang yang berusaha keras mengontrol diri dan melawan
nafsunya.Mereka berbuat salah namun lekas bertaubat. Mereka berbuat maksiat, namuN
2. Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan melawan hawa nafsu
1. Dalam menghadapi hawa nafsu, manusia terbagi menjadi 3 kelompok.
Kelompok pertama, mereka ialah yang dapat mengalahkan nafsunya. Mereka adalah
orang-orang yang maksum.
Kelompok kedua, orang yang dikuasai nafsunya. Akibatnya ia sangat berorientasi dunia dan
tunduk kepada materi. Golongan seperti ini dijelaskan oleh Allah dalam firman-NYA pada surah Al-Jatsiyah:23
Kelompok ketiga, adalah orang yang berusaha keras mengontrol diri dan melawan
nafsunya.Mereka berbuat salah namun lekas bertaubat. Mereka berbuat maksiat, namuN
segera menyesal dan memohon ampunan. Dalilnya ada pada surah Ali Imran:135
Orang-orang diatas disinyalir oleh
Rasulullah saw. Dalam sabdanya :
"setiap manusia banyak melakukan kesalahan , dan sebaik-baiknya orang
yang melakukan
kesalahan adalah orang yg suka bertaubat' (h.r. Ahmad dan
Tirmidzi) 2. Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan melawan hawa nafsu
o Hati , Seperti yang dinyatakan oleh Rasulullah saw.,
“Hati orang beriman begitu jernih. Di dalamnya ada lentera yang bercahaya
indah. Sedangkan hati orang kafir berwarna hitam dan terbalik” (h.r. Ahmad dan
Thabrani)
Al-Qur’an juga memberi gambaran hati orang-orang
beriman pada surah Al-anfal:2
dan menggambarkan hati orang-orang kafir pada surah Al-Hajj:46 dan Muhammad:
24
o Akal, yaitu akal yang dapat memandang dengan jernih paham, dapat membedakan
hal yang baik, dan buruk. Dalilnya dalam surah Fathir: 28.
Rasulullah saw. Mensinyalir tingginya nilai nikmat
Allah yang satu ini dalam sabdanya,
“Tidak ada makhluk yang diciptakan Allah yang lebih mulia dari akal.”
(h.r. Tirmidzi)
Islam mendorong manusia agar menggali ilmu dan
pengetahuan, serta memahami masalah-masalah agama. Semua ini disebabkan
karena ilmu memiliki nilai dan kesan yang sangat signifikan dalam memperkokoh
kedudukan iman di dalam diri manusia, juga dalam memperkenalkan pada
rahasia-rahasia penciptaan alam raya ini. Dalil terkait akal ada pada surah An-Nur: 40 . Cahaya akal tidak bisa
dipadamkan kecuali oleh maksiat, sebagaimana sabda Rasulullah saw.,
“Jika bukan karena setan-setan itu meliputi hati manusia, maka
sebenarnyamereka dapat melihat tanda-tanda keagungan Allah di langit dan
bumi”(h.r.Ahmad)
3. Bentuk-bentuk kekalahan dalam melawan nafsu
3. Bentuk-bentuk kekalahan dalam melawan nafsu
Ketika hati manusia mati atau keras, dan kettika
cahaya akal manusia padam. Perlawanan dan kekebalan jiwa manusia rapuh, maka
setan menjadi qarin (pendamping
setia) baginya
ۚ اللَّهِ ذِكْرَ فَأَنْسَاهُمْ
الشَّيْطَانُ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ
“Syaitan
telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah
..”(Al-Mujadilah: 19)
Setan
membuatnya ragu dalam setiap permasalahan hidupnya untuk menghalang-halangi
dari jalan Allah.
Dalil nya pada surah Al-Hasyr: 16.
4. Cara-cara membentengi diri dari godaan setan
4. Cara-cara membentengi diri dari godaan setan
o
Tamak dan
berprasangka buruk.
Keduanya aku lawan dengan qanaah dan
percaya.
o
Cinta dunia
dan angan-angan.
Keduanya aku lawan dengan rasa takut dan
kematian yang datang tiba-tiba.
o
Suka santai
dan mencari kesenangan. Keduanya aku lawan dengan keyakinan nikmat akan sirna dan timbangan yang buruk ketika menghadap
Allah.
o
Ujub
(membanggakan diri). Aku melawannya dengan yakin
akan anugerah Allah dan takut menerima akibat yang buruk.
o
Menganggap
rendah dan tidak menghormati orang lain. Keduanya aku lawan dengan mengenali hak dan kehormatan mereka.
o
Hasad (dengki).
Aku melawannya dengan qana’ah dan ridha
dengan nasib setiap makhluk yang telah ditentukan oleh Allah.
o
Riya’ dan
mengharapkan pujian dari orang lain. Keduanya aku lawan dengan ikhlas.
o
Kikir. Aku
melawannya dengan keyakinan bahwa semua
yang ada di tangan manusia akan sirna, sedangkan apa yang ada di sisi Allah
akan kekal abadi.
o
Sombong. Aku
melawannya dengan rendah hati
(tawadhu’)
o
Tamak dengan
dunia.
Aku melawannya dengan keyakinan apa yang
ada di sisi Allah dan zuhud terhadap aoa yang dimiliki oleh manusia.
Sarana lain yang sangat ditekankan
dalam islam untuk membentengi diri dari segala godaan dan tipu daya iblis
adalah mengingat Allah (zikir), membaca Al-Qur’an,dan Istighfar .
Dalilnya dalam surah Al-A’raf: 201
0 comments