• Home
  • About
  • Contact
    • Category
    • Category
    • Category
  • Shop
  • Advertise
facebook instagram pinterest

Herz Story



Assalamu'alaikum,
ㅤㅤㅤㅤㅤBismillahirahmanirahim

ㅤㅤㅤㅤㅤHari ini langkah hidupku kian dekat dengan kematian seiring berkurangnya jatah umur ku . apa yang sudah kulakukan untuk cita-cita akhirat ku?, menggapai syurgaNYA bersama orang-orang tercinta. naif kah aku punya mimpi itu sementara setiap terbangun masih memikirkan tugas-tugas dunia yang fana ?.
ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤah lagi-lagi kusesali , tapi kemudian ku ulangi lagi hal sia-sia itu. entah bagaimana mengubahnya , aku seperti terjebak di dalamnya. aku seperti merasa belum selesai dengan diri sendiri, padahal aku sudah jadi seorang istri bahkan seorang ibu .
ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤAku ingat suatu malam dulu saat aku larut dalam nikmatnya bercerita dengan Rabbku, aku ingin seperti apa yang banyak muslimah inginkan, bergelut dengan al-qur'an, aktif sosial, bisnis, dll.ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤAku ingat suatu malam dulu saat aku mengangkat tanganku sambil tersedu, penuh harap meminta Rabb ku agar ada yang membersamaiku mewujudkan inginku.
ㅤㅤㅤㅤㅤAku ingat suatu malam dulu saat aku merasa jadi yang paling bahagia karena dapat terlarut dan tersedu hanya dengan Rabbku, rasanya takkan ada ujian yang lebih sulit daripada jauh dariNYA.
ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤMalam-malam itu selalu kurindu, selalu kunanti . walau tak semua inginku terealisasi di dunia, tapi aku bahagia bisa bercerita denganNYA.
ㅤㅤㅤㅤㅤSekarang, di usia ini , aku ingin kembali. Kembali pada malam-malam itu, ya itu harapan terbesarku .
ㅤㅤㅤㅤㅤBukan, bukan menyesali proses hidup ini. Tapi ingin luruskan cita-citaku lagi. Sudah begitu besar yang aku dapatkan, hanya aku saja yang belum bisa maksimalkan.
ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤAlhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat Terimakasih ya rabb atas 26 tahun hidup ini, Suami yang senantiasa mendampingi, Anak yang menyejukkan hati, Orangtua yang menasihati, Saudara yang menguatkan, Kerabat yang menyemangati.
ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤBe Better

Hilma Herzegovina


source pic : pinterestㅤㅤ
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤAssalamu'alaikum wr wb
ㅤㅤㅤㅤㅤBismillahirahmanirahim

"Jadikan kami orang yang Istiqomah dalam Ibadah yaa Rahman"
Doa yang terlantun dari qunut sepertiga malam di suatu ramadhan.  Sang Imam membaca doa ini berulang kali sampai tersedu sedu bahkan hampir hilang suara mendalami doa..

Sesak Hati ini merasakan bahwa aku tak lagi Mencintai Rabb ku seutuhNYA sedang IA yang maha memberikan kasih sayang padaku untuk orang-orang yang aku cintai.

Dulu pernah ada masa dimana aku merasakan nikmat bahwa hati ini penuh rasa cinta padaNYA. Hati disaat sedikit sekali keraguan pada segala TakdirNYA.

Kemana kah hati itu kemudian pergi?
Salahku sendiri yg tidak menjaga ke istiqomah an Hati ini,  larut dalam rutinitas hidup yg kupikir akan menambah kecintaanku padaNYA, justru malah menjauhkan hatiku dariNYA.

Salahku menjadikan pasangan, anak, keluarga yang kujadikan sebagai bentuk investasi tapi malah ku dua kan cintaku padaNYA untuk mereka.

Salahku yang menjadikan rasa syukur &  sabar hanga di pikiran&mulut saja, tapi tak tertanam di hati.

Tergetar hati ini saat terbesit pikiran untuk punya amanah lagi seorang buah hati dalam keluarga kecilku. Apakah aku sanggup untuk  tidak kembali men-dua-kan CintaNYA?.Tapi aku asyik mendidik anakku saat DIA bisa jadi cemburu padaku karena lalai dari mengingatNYA .

Apakah aku sanggup mengarungi Lautan dengan Ombak dan sejuta rintangan didalamnya bersama pasanganku? Tapi aku lupa bahwa kekuatan kapal yg kami miliki berasal dari seberapa besar kami MencintaiNYA lebih dari mencintai pasangan kami.

Aku ingin mendapatkan Hati yang pernah kurasakan "Nikmat MencintaiNYA Sepenuh hati". Saat dimana lagi tak ada yang kutakutkan tentang yang terjadi di dunia, tapi takut tentang apa yang terjadi di akhirat kelak.

Akhirnya aku pun ikut tersedu-sedu mendengar doa sang imam, karena aku tau menjaga ke istiqomah an ibadah adalah suatu yang sangat sulit kujalani sekarang, dan berujung pada ke tidak istiqomah an hati ini dalam mencintaiNYA.

Ya Rabb yang maha penggemgam hati ini,
di ujung Ramadhan ini izinkan hamba kembali memohon ampun atas setiap khilaf,
Sungguh tiada ujian yang lebih berat daripada jauhnya Hati ini dari KalamMU.
Izinkan hamba bertemu dengan Ramadhan di kemudian hari 😭😇

Ba'da Sahur
29 Ramadhan 1439 H

-Hilma Herzegovina-

Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Assalamua'laikum

Bismillahirahmanirahim

Desember punya cerita sudah masuk part akhir, Desember kali ini jatuh pada tahun 2016.
Sebuah moment yang pasti dikenang oleh setiap perempuan yang sudah menikah, dan setiap pasangan yang menanti buah hati nya.

Hampir 8 bulan usia pernikahan ku, sama seperti perempuan menikah pada umumnya, setiap bulan berharap tidak bertemu 'tamu bulanan'. Coba test pack (alat uji kehamilan) setiap telat datang bulan.
ㅤㅤㅤㅤㅤCerita yang lebih tradisional banget sebenarnya adalah tentang bagaimana menanggapi manusia-manusia ( menurut ku kebiasaan atau ga ada bahasan lain atau kepo😅) yang bertanya 'sudah isi belum?'padahal suami sendiri belum pernah bertanya itu, Kerennya pertanyaan itu hadir sejak 1 minggu usia pernikahanku.

Karena hidupku sudah terbiasa dengan pertanyaan basa-basi seperti itu, jadi aku lebih santai menanggapinya, Alhamdulillah sudah isi sarapan tadi pagi haha. Cuma kok dilalahnya makin bulan makin baper, ini fitrah perempuan yang sudah menikah atau lagi kurang bersih hatinya?. Kalo ngomongin target, aku dan suami ga nunda, tapi juga lagi nikmatin masa pacaran abis menikah jadi agak santai (saat itu) soal anak.

Intropeksi diri jadi hal wajib saat-saat galau, kadang kita suka gak ngerasa kalo masih belum siap atau bahasa Kerennya sekarang 'belum memantaskan diri' , ya jadilah yang Maha Pencipta Makhluk belum percaya. Kalo teori nya sih, katanya sebisa mungkin rayu Allah, minta di waktu yang tepat, tunjukkin kalo kita sudah siap menjadi orangtua. Kalo prakteknya menurutku intinya makin deketin diri ke Allah, soalnya kalo makin deket tuh, apapun yang Allah pilihin rasanya ikhlas aja, termasuk belum dikaruniai keturunan.

Alhamdulillah baper soal anak sedikit demi sedikit berkurang, ditambah keluarga yang gak rewel juga soal itu (menurut ku pengaruh banget). Sampe suatu ketika aku ngerasa ada yang salah sama badanku berkaitan soal keputihan (bisa googling). Aku agak khawatir karena ga biasanya berlebihan, dan lagi dalam keadaan kecapean. Suami pun nyaranin minum herbal yang pernah dia kasih waktu aku ga haid sebulan. Saat mau minum, kok tiba-tiba mau baca lagi packagingnya, padahal udah pernah dibaca sebelumnya, eh yang kebaca duluan kata-kata 'dilarang untuk ibu hamil'. Jadi deg degan abis liat tulisan itu, alhasil tebak2an lagi deh sama testpack.

Garis dua?? Ma sya Allah, percaya ga percaya liat hasilnya. Kasih liat ke suami pun ga pake nunggu lama dan ga ada acara surprise2an haha. Alhamdulillah, Allah sedang kasih hadiah juga menguji kami berdua, dalam benak kami juga masih bertanya, apakah kami siap?. Yap, Desember ini melengkapi cerita desember ku sebelum2nya, Allah beri lagi karunia untukku di bulan yang jadi penutup tahun kalender masehi ini. Bukan di bulan aku tidak Allah beri nikmat, hanya saja 3 tahun berturut-turut aku mendapat karunia yang lebih besar di bulan Desember, karunia yang menuntutku untuk jauh lebih dewasa.

Semoga dengan Cerita - cerita Desember nya Hilma,  bisa dijadikan hikmah dan pacuan untuk lebih baik setiap harinya. Hidup ku berproses, doakan agar selalu istiqomah dalam sabar & syukur kepadaNYA, mendapat akhir yang baik (Khusnul Khotimah). Terimakasih juga buat yang udah baca tulisan di blogku, sebagai pengganti curcol juga penghantar energi positif lewat tulisan.


Be Better,

Hilma Herzegovina



Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Assalamu'alaikum wr wb
bismillahirahmanirahim

Lama sekali jari jemari ini tidak berjumpa dengan keyboard dan blog ini,
rutinitas jadi ibu baru belum bisa bersahabat denganku karena 'hectic' nya bermain dan bermanja dengan buah hati karuniaNYA.
Tapi kerinduan akan menulis memuncak, akhirnya mencoba membuka draft blog kemudian mengetik (sambil tiap menit nengok anak tidur) haha .

Sebelum bercerita tentang serunya jadi ibu dan hikmah2 hidup lainnya, aku mau habiskan dulu cerita tentang Desember Punya Cerita . Part 2 ini sebenarnya sudah sering aku ceritakan, lagi lagi tentang kisahku menemukan Imam pilihanNYA.
Plis jangan baper kalo aku cerita soal ini yaa (ge er), tapi aku cerita ini 'lagi' lebih untuk mengingat hadiahNYA yg diberikan padaku atas apa2 yg sudah aku tempuh di hidup ini..
Langsung aja to the point ke ceritanya yaa..

Desember Punya Cerita Part 2 kali ini jatuh pada tahun 2014 . Cerita Desember kali ini lagi-lagi menambah dewasa di fase hidupku. Desember ini aku dihadapkan pada biodata seorang pria yang berniat meminangku. Jika aku hanya berfikir soal kesedihanku, rasanya enggan untuk menerima biodata tersebut, tapi abi dan ummi mengajarkanku untuk fight dalam hidup ini.

Aku ingat perbincanganku dengan kedua orangtuaku di 10 malam terakhir ramadhan 1435 H. Aku memberanikan diri untuk mengutarakan perencanaan hidupku, salah satunya rencana untuk menikah. Ku ungkapkan kegundahan hatiku, aku merasa dengan menikah bisa jadi akan menambah semangat ibadahku, menambah fase kedewasaanku. Ma sya Allah, doaku diijabah pada Desember di tahun yang sama saat aku mengutarakan niatku tersebut.

Allah menghibur sekaligus mengujiku dengan datangnya pria yang ingin menggenapkan agamanya denganku.
Desember ini berhikmah besar lagi, doa ku di penghujung ramadhan mencair, aku kembali YAKIN yang abi ajarkan kepadaku tentang ibadah dan tabungan doa itu membuat hidup ini jauh lebih mudah.

Baru akhir September lalu aku aku merasa kesedihan yang mendalam karena Allah panggil Adik sepupuku, plus aku harus belajar bersabar tingkat tinggi karena suatu hal saat itu (baca : http://hilmaherzegovina.blogspot.co.id/2014/09/kehilangan.html) . Sekarang aku harus hadapi proses yang menentukkan jalan hidupku jauh kedepannya.

Proses ku dengan pria tersebut sampai pada tahap ta'aruf di Desember ini. Awalnya pengenalan hanya lewat orangtuaku, kemudian kami lanjut bertemu dan bertatap secara langsung setelah belasan tahun gak ketemu. Dalam proses itu kami berusaha untuk mengakrabkan diri, aku coba untuk tidak salting begitupun ia. Karakter 'pendiam' yang beberapa orang ceritakan tak nampak darinya. Aku merasa terbuka bertanya tentang visi misi hidupnya karena ia pun tak malu untuk bertanya padaku. Tak kami bisa lupakan sampai sekarang peristiwa itu, malah sering jadi senjata kami dalam mencairkan suasana hati yang sedang tidak baik .

Proses malam itu mengantarkan ku pada kehidupan sekarang, pria yang membuat desember 2014 ku lebih bercerita kini mewarnai setiap bulanku setiap hari dalam hidupku. Bukan cerita romantis yang mulus tapi cerita perjuangan untuk jadi lebih baik di setiap episode hidupku dan hidupnya.

So, stay positive di setiap ujian yg Allah beri, Siapa tau itu bisa jadi tabungan kita untuk dapat hadiahNYA di kemudian hari atau langsing di Syurga nanti. Oh ya, mumpung Ramadhan belum meninggalkan kita, -Jangan Kasih Kendor-, terus berdoa minta ampunanNYA dan doa tentang apa2 yang jadi keinginanmu dikemudian hari.  Sampai ketemu di cerita Desember berikutnya 😄


Be Better,

Hilma Herzegovina
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Assalamu'alaikum wr wb
Bismillahirahmanirahim,

3 tahun berturut-turut di Desember jadi bulan yang punya kesan mendalam di hidupku. Seringkali peristiwa di bulan itu jadi pengingatku tentang hidupku yang penuh kejutan ini. Pada part 1 ini, aku ingin sharing tentang moment di bulan Desember tahun 2013 .

Pada Desember tahun ini jadi satu titik balik ku dalam hal spritual.
Berstatus mahasiswi tingkat akhir, aku sedang hectic menggarap skripsi di penghujung tahun 2013, deadline outline Januari jadi kejar tayang. Pagi itu masih di awal Desember, aku siap berangkat ke salah satu stasiun televisi swasta untuk menemui narasumber sebagai bagian dari research skripsiku. Rencana awal aku berangkat sendiri menggunakan kendaraan umum, sambil nge-bolang karena belum pernah ke daerah tempat tujuanku itu. Entah kenapa ummiku 'kekeuh' melarangku untuk berangkat sendiri, sampai outfitku hari itu diaturnya, akhirnya berangkat lah aku diantar oleh abiku agar ummi tenang dan senang :) .

Agenda pertama setelah berangkat adalah fotocopy dokumen. Seperti yang biasa aku lakukan kalo diantar abi ke tempat fotocopy, aku turun menyebrang untuk fotocopy dan abi memarkikan mobilnya agar setelah aku selesai kami bisa segera meluncur. Aku merasa sudah aman saat menyebrang, tapi qadarullah saat aku memasuki bagian tahap akhir penyebrangan, DAARR, motor dari arah berlawanan menabrakku. Tak ada rasa saat itu, mataku terpejam, saat aku sadar aku sudah tergeletak dijalan dan merasakan sakit di beberapa bagian tubuhku. Abiiiii, Aku berteriak kencang, kejadiannya sangat cepat.. bahkan abi belum selesai parkir, saat mendengar jeritan, abi langsung keluar dari mobil, terkejut mendengar suara yang ternyata berasa dari putrinya,  spontan tanpa memikirkan mobil yang masih menyala abi langsung lari menghampiriku dengan wajah yang tak bisa lagi digambarkan.

Singkat cerita, hiruk pikuk jalan mengarah pada peristiwa tabrakanku, pelaku abi bawa bersama dengan ku. Rintihan ku tertolong dengan suara abi yang menenangkan, walau aku tau betapa tidak tenangnya ia saat itu. Setelah mengamankan pelaku dirumah (lokasi kejadian tidak terlalu jauh dari daerah rumah), abi langsung membawa ku ke RS terdekat. Kekhawatiran ummi pagi itu ternyata terjadi, di ruang UGD, Oksigen-Infus dan beberapa alat langsung dipasangkan di tubuhku. Beruntung bagian kepalaku tidak terbentur, aku masih sadar dan bisa memberitahukan dokter jaga pada bagian mana aku merasakan sakit. Rongent segera dilakukan untuk mengetahui keadaan dalam tubuhku. Selama proses, aku berusaha untuk tidak merintih, aku ingat bahwa dzikir adalah cara ampuh untuk menenangkan hati.

Terbuka gorden tempat ku berbaring, tampak wajah menutupi kesedihan nya, tapi tak terbendung. Saat itu aku melihat abiku menangis, dia ucapkan kata "Kamu Harus SABAR ya kak". Aku tanya seberapa parah luka didalam tubuhku, setelah abi jelaskan, aku tak berpikir tentang kondisi ku, aku menangis dan minta maaf padanya, aku akan merepotkannya lagi, aku bikin ia khawatir lagi :( .

Patah tulang bagian panggul, tepatnya penyangga organ-organ perut termasuk rahim. Di kuatkan dengan tensi yang terus menerus drop, menandakan ada pendarahan dalam, hingga abi sudah siap siaga meminta donor darah untukku. Hmmm, sudah terbayang bagaimana kondisinya ? seorang gadis luka pada bagian penting wanita, itu artinya luka ini akan mempengaruhi banyak hal di kehidupanku nanti. Tapi disinilah aku letak ujian yang sedang Allah berikan padaku. Aku bersukur punya Orangtua dan keluarga yang menenangkan ku dengan kalimatNYA. Bahkan sesampainya ummi di ruang UGD , ia hanya menciumku dan memintaku  untuk banyak-banyak berdzikir, padahal aku tau hatinya runtuh melihat keadaan putrinya saat itu.

Ku coba larutkan proses sakit ini dengan dzikir membaca Al-Fatihah, surat yang kutahu sebagai penyembuh. Kulantunkan sambil sesekali menyentuh bagian yang didiagnosa patah. Ambulans membawaku ke Rumah Sakit yang lebih besar, kerumunan perawat dan  keluarga terutama adik-adikku bekerjasama untuk menggontongku agar berpindah tempat dengan posisi tubuh yang aman, cukup dramatis ya hari itu :" . Sampai pada ruang istirahat, datangnya para penjenguk yang tau berita kecelakaan ku secepat ini membuahkan doa dan semangat.

Dokter baru bisa datang esok siang, jadwal rontgen ulang ku dijadwalkan pagi nya. Sebelum masuk ke ruang rongent, ada dialog yang tak akan pernah ingin aku lupakan, itulah salah satu alasanku kenapa aku harus menulisnya di blog ini.
Abi : "Kita ke ruang rongent ya ka"
Aku : "Iya bi, bi... kan dari kemarin kaka udah banyak dzikir, sudah banyak doa, sudah banyak yang doain, mungkin ga ya kalo Allah pindahkan penyakit nya. paling tidak ke bagian yg gak rawan-rawan banget .. hehe" ucapku sambil mencairkan suasana
Abi : Ga ada yang ga mungkin ka, Kalo Allah jadikan maka jadilah. Siapa tau Allah lagi ngetes kita, seberapa kuat dan sabar kita dalam menghadapi ujianNYA dan ridho akan takdirNYA. Kalo Allah rasa kamu sudah mampu lewati ya bisa jadi Allah selesaikan ujian itu dengan caraNYA.
Aku : :)

Sambil menunggu hasil rongent, aku coba terus memahami dialog tadi, hingga aku yakin aku harus bisa menghadapi kondisi apapun yang terjadi padaku kedepannya nanti. Kemudian abi datang dengan tersenyum, sambil mendorong kasur ku (saat itu aku hanya boleh berbaring, jadi kemana-mana bawa kasur hehe) abi berbisik, Allah kabulkan doamu kak . AllahuAkbar, tak terasa hatiku bergetar hingga menetes air mataku. Sampai saat akhirnya dokter datang menjelaskan bahwa kondisi tulang ku memang terluka, tapi hanya pada sampai pada tahap retak di kedua tulang panggul .

Entah salah diagnosa atau memang sebenarnya kondisi ku kemarin memprihatinkan, tapi situasi tersebut jadi tahap ujian bagiku dan keluarga kami. Aku makin paham makna "Allah menyuruh kita Sabar dan Tawakkal",
ujian ini punya dua Pilihan proses :
1. Aku Makin Dekat DenganNYA karena Sabar atau
2. Aku Hanya Mengeluh dan Menganggap Allah tidak Adil. Resultnya sudah Allah tetapkan, aku sembuh, tapi bagaimana proses sembuh itu yang Allah ingin lihat .

itu moment di penghujung tahun 2013 ku, Alhamdulillah terlewati walau harus dengan bedrest 3 bulan sambil mengerjakan skripsi dan Alhamdulillah lulus di akhir maret 2014 yippie :)..

Be better

Hilma Herzegovina


Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Assalamu'alaikum
Bismillahirahmanirahim ..

12 April 2016, 
Moment Satu Tahun ini dibuat nyess karena si tuan pulang kantor ganteng banget pake jas sama dasi kayak pas datang waktu selesai akad nikah, pake bawa bunga sama kue plus sempet-sempetnya nya nasyid 'Mahligai Cinta' lagi :") , sementara nona nya lagi kumel gak sempet dandan karena lemes. Liat suaminya ganteng, aku merasa nyesel gak dandan buat kepulangannya kerumah, padahal biasanya nyempetin diri walaupun sekedar pake minyak wangi, karena meriang banget lagi radang sama flu. Akhirnya singkat padat dandan sebentar, cari baju sederhana ala hilma cuma buat mengabadikan moment ini :"), sorry for the blurry pic ..hehe . This my Love story that Allah give to me ^^








Satu Tahun, angka yang masih sangat muda untuk dibilang berpengalaman dalam berumah tangga. Satu Tahun saling mengenal, saling melengkapi, saling mengisi. Perjalananku dengannya indah menurut versiku pribadi, hal-hal sederhana yang ia lakukan seperti mengucap kata Terimakasih disetiap hal yang kulakukan untuknya, Berkata mesra sebelum tidur atau sebelum aktivitasnya membuat seorang wanita yang penuh fantasi sepertiku merasa dihargai dan disayangi .

Alhamdulillah A'ala Kulli Hal, Terimakasih Ya Rabb untuk Satu Tahun Pernikahan Kami :) . Walaupun postingnya sedikit terlambat, tulisan ini ku tujukan special untuk Imamku yang sudah bersedia sama-sama belajar dan berjuang hidup denganku. Banyak hal-hal yang membuat kami akhirnya makin dewasa dalam hal rumah tangga. Pertanyaan seputar rumah tangga yang dilontarkan oleh teman-teman yang sedang dalam proses menikah baru bisa kami jawab setelah kami merasakannya.

Sharing sedikit yaa, menikah itu memerlukan ilmu, hanya saja ada ilmu yang tidak bisa kita dapatkan sebelum kita masuk langsung ke dunia pernikahan. Sama hal nya dengan ilmu-ilmu yang kita dapatkan di sekolah atau di kampus, ada yang bisa kita terapkan saat bekerja ada juga yang tidak, bahkan kita akan banyak menemukan ilmu-ilmu baru saat sudah masuk didunia nyata dalam bekerja, ya kan?

Aku punya teori dalam prinsip pernikahanku, selama aku dan pasanganku punya keinginan terus berusaha untuk dekat dengan-NYA dan memaknai bahwa hidup ini akan terus berproses setiap harinya, lalu istiqomah dengan prinsip itu. Prakteknya pake bumbu Syukur dan Sabar. Jika itu berjalan, yang sulit akan terasa lebih mudah, yang tidak biasa jadi biasa karena berusaha belajar jadi bisa, dan lain-lainnya.

Ingat doa untuk pengantin ? "Barakallahu laka wa baraka 'alaika wa jama'a bainna kumma fiil khair - Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang mahupun susah dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan" .  Mengutip sedikit isi buku bahagia merayakan cinta oleh  Salim A. Fillah :
Saat mereka mendoakan,"Baarakallahu laka….". Kubisikkan padamu,” Cintamu, sehangat ciuman bidadari…". Kau menjawab,"Ada barakah di kala bidadari cemburu padamu."
Ketika mereka meminta lagi pada Allah, “Wa baarakallahu ‘alaika…”. Lirikanmu menyelisik hatiku, "Dalam badai, dekap aku lebih erat!". “Bersama barakah, masalah akan menguatkan jalinan", begitu kau kuyakinkan. Lalu mereka menutup,"Wa jama’a bainakuma fii khaiir…". Maka tangan kita saling berpaut dan jemarinya menyatu, "Genggam tanganku, rasakan kekuatan cinta!"Maka sempurnalah tiga perayaan cinta, ya sebuah perayaan cinta yang murni, yang dibungkus dengan ketaatan kepada-NYA.

Jadi cinta itu hadir bukan hanya dengan proses kesenangan, bahkan badai yang menerjang akan jadi kebahagiaan saat kita harap keberkahan mengalir didalamnya, kemudian tambah rekatlah cinta kita pada Imam terbaik pilihan-NYA. Itulah sedikit bocoran cara kami menghadapi Satu Tahun perjalananku pernikahan, dengan lika-liku nya. Semoga bisa istiqomah dengan prinsip kami itu dan tahun-tahun berikutnya akan jadi lebih indah, tambah indah, dan terus indah bersama-sama membangun sebuah rumah yang bisa jadi modal untuk membangun Istana di syurga-NYA :). semoga tulisannya bermanfaat .


Be Better

Hilma Herzegovina
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

The Author

The Author
Salam. I'am Hilma Herzegovina who try to be meaningful for other. Welcome to my blog and i'ts happy to sharing with you ^^

IHBLOGGER

IHBLOGGER

Follow Us

  • facebook
  • instagram
  • youtube

Arsip Blog

  • ▼  2018 (2)
    • ▼  Oktober (1)
      • Rindu
    • ►  Juni (1)
  • ►  2017 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2016 (4)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2015 (8)
    • ►  November (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2014 (7)
    • ►  Desember (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2013 (11)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (6)
  • ►  2012 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
  • ►  2011 (16)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2010 (16)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (7)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2009 (33)
    • ►  Desember (9)
    • ►  November (14)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Juli (8)
  • ►  2008 (1)
    • ►  Desember (1)

Popular Posts

  • Desember Punya Cerita (Part 3)
    Assalamua'laikum Bismillahirahmanirahim Desember punya cerita sudah masuk part akhir, Desember kali ini jatuh pada tahun 2016. S...
Diberdayakan oleh Blogger.

Total View Page

free counter

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates