“…dan balasan kejelekan itu adalah kejelekan pula, namun
siapa yang memaafkan dan memperbaiki (hubungannya), maka pahala baginya di sisi
Allah. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang dhalim. “(QS Asy Syura 40)
Banyak alasan untuk merasa benar, banyak bukti jika diri ini
lah yang harus nya menerima permintaan maaf,Banyak cara untuk membenci, bahkan banyak jalan untuk jadi mendendam
.
Pertanyaannya , untuk itu kah hidup ini ?
Aku pernah bilang bahwa sabar itu jauh lebih indah walau
pada awalnya membuat seluruh tubuh ini sakit, sangat sakit . Kemarahan awal
adalah bentuk wajar dari sebuah ekspresi hidup manusia yang merasa tersakiti .
ada saat dimana kemarahan dapat disembunyikan ada saat kemarahan sudah tidak
bisa dikendalikan.
Kembali ke pertanyaan awal, untuk itu kah hidup ini ? untuk
menunggu permintaan maaf atau bahkan membenci ?
Aku sekarang kembali sadar bahwa tujuan hidupku adalah
kembali padaNYA dalam keadaan seperti aku dilahirkan , lalu kenapa sibuk untuk
menunggu permintaan maaf atau membenci orang yang menyakitiku? Sepertinya
meminta maaf padaNYA karena emosi yang berlebihan ini jauh lebih penting.
Tak
ada yang tahu hati-hati manusia,Sulit memang pada awalnya untuk membuka pintu hati ini
kembali saat perasaan sudah tidak bisa menembus logika, saat rasanya aku lah yg
terbukti benar dan orang lain yang salah.
Tapi lagi-lagi Kasih Sayang Rabb ku begitu luas padaku,
sudah IA pilihkan waktu sulit untukku saat aku sudah bersama sesorang yang kini
mampu melogikakan hatiku,. Kurasa bukan hanya aku, setiap hambaNYA diberikan
kesenangan dan kesedihan disaat yang terbaik bagiNYA.
Sekarang kembali mengingat tentang perspektif akan , kenapa
hidup seperti ini? Kenapa sulit cobaan ini? Kenapa? kenapa? KENAPAA?? Mulai
diubah kembali.. kehidupan yang sulit itu perspektif kita, bagaimana dengan
perspektif orang yang melihat kita atau bahkan dengan perspektifNYA?
Perspektif hidup bahagia pun harus kita intropeksi,
jangan-jangan hanya kita yang merasa bahagia sementara orang lain merasa
terluka karena kebahagiaan kita , atau terlebih bahagianya kita tidak membuat
ALLAH senang , na’udzubillahimindzalik.
Forgive and forget , Allah will give you more smile if you
do it , in sya Allah :)